Tutorial SPSS - UJI T Dengan SPSS


Uji T
1.   Uji Hipotesis Dua Sampel Independen
a.     Seorang peneliti menduga adanya perbedaan berat badan bayi baru lahir antara ibu yang merokok dengan tidak merokok dengan mengambil sampel pada 30 orang ibu bersalin yang terdiri dari 14 orang ibu perokok dan 16 orang ibu bukan perokok.
b.     Pengumpulan data dengan melakukan penimbangan berat badan bayi baru lahir pada 30 responden diperoleh nilai rata-rata BBL bayi pada ibu perokok = 2607,14 gram dan rata-rata BBL Bayi pada ibu bukan perokok = 2937, 50 gram dengan hasil pengumpulan data adalah sebagai berikut.
Tabel 2    Hasil Pengukuran Berat Badan Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit Bersalin X

No
BBL Bayi Ibu Perokok
(gram)
BBL Bayi Ibu bkn Perokok
(gram)
1
2300
2200
2
2600
2300
3
2100
2300
4
2400
2400
5
3500
3400
6
1900
3100
7
2200
3500
8
2300
2600
9
3300
3500
10
3200
3300
11
2700
2600
12
2700
3200
13
3000
3400
14
2300
3400
15
-
2600
16
-
3200
Mean
2607,14
2937,50
SD
484,31
487,00
c.     Hasil pengolahan data dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan berat badan bayi baru lahir pada ibu perokok dan tidak perokok. Pembuktian dengan melakukan uji t (t test)
d.     
e.     Cara Pengolahan dengan SPSS
Setelah data dimasukkan sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
No
Satus Rokok
BBL
(gram)
1
1
2300
2
1
2600
3
1
2100
4
1
2400
5
1
3500
6
1
1900
7
1
2200
8
1
2300
9
1
3300
10
1
3200
11
1
2700
12
1
2700
13
1
3000
14
1
2300
15
2
2200
16
2
2300
17
2
2300
18
2
2400
19
2
3400
20
2
3100
21
2
3500
22
2
2600
23
2
3500
24
2
3300
25
2
2600
26
2
3200
27
2
3400
28
2
3400
29
2
2600
30
2
3200
Keterangan
Status rokok : 1. Perokok          2. Bukan Perokok
Aplikasi program SPSS
-          Buka SPSS dan masukkan datanya sesuai dengan tabel diatas dengan variabel : Sts_ibu (Status Merokok); BBL (Berat Badan Bayi Baru Lahir)
-          Pada jendela SPSS “Variabel View” dengan kolom variabel “Sts_rokok” pada kolom “Values” masukkan keterangan 1 = “Perokok”;  2 = “Bukan Perokok”

-          Selanjutnya pilih menu “Analyze” à “Compare Means” à “Independent-Samples T Test...”

 -          Pada kolom “Test Variable(s)” masukkan variabel “BBL” dan pada kolom “Grouping Variable:” dimasukkan variabel Status Merokok

-          Pilih menu “Define Groups...”

-          Pada kolom “Group 1” masukkan angka 1 (pengganti value labels 1 = Perokok) dan kolom “Group 2: masukkan angka 2 (pengganti value labels 2 = Bukan Perokok) à “Continue” à “OK”


2.   Uji Hipotesis Sampel Berpasangan
a.       Seorang peneliti melakukan pengujian keberhasilan suatu produk makanan X dalam rangka menambah nafsu makan pada anak usia sekolah (umur 9-11 tahun) yang ditunjukkan dengan adanya perubahan berat badan.
b.       Tindakan penelitian dengan mengumpulkan 23 orang anak yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 4 di SD X yang diukur berat badan. Dilanjutkan dengan pengukuran 3 bulan kemudian setelah pemberian produk makanan X penambah nafsu makan. Adapun hasil pengumpulan data ditunjukkan pada tabel 2

Tabel 2    Hasil Pengukuran Berat Badan dan Status Gizi Sebelum dan Sesudah Pemberian Produk Makanan X Penambah Nafsu Makan Pada Anak Kelas 4 di SD X

No
Awal
Pasca
Selisih
Umur
JK
BB
TB
BB
1
9
2
27,0
127,0
27,0
0,0
2
9
1
30,0
130,0
31,0
1,0
3
10
2
17,5
133,0
18,0
0,5
4
9
2
26,0
128,0
25,5
-0,5
5
9
1
17,0
125,0
17,0
0,0
6
10
1
25,0
121,0
25,0
0,0
7
9
2
18,0
131,0
19,0
1,0
8
9
2
29,0
126,0
29,0
0,0
9
11
1
30,0
130,0
32,0
2,0
10
9
1
31,0
134,0
30,0
-1,0
11
9
2
28,0
131,5
28,0
0,0
12
10
2
16,5
120,5
18,0
1,5
13
9
1
27,0
134,0
27,0
0,0
14
9
2
25,0
128,0
25,0
0,0
15
10
1
26,0
133,0
26,0
0,0
16
9
2
18,0
127,0
20,0
2,0
17
9
1
17,5
126,0
17,5
0,0
18
9
2
17,0
131,5
18,0
1,0
19
10
2
26,0
127,0
28,0
2,0
20
10
2
26,0
134,0
26,0
0,0
21
11
1
34,0
129,0
34,0
0,0
22
10
2
18,0
134,0
18,0
0,0
23
10
1
28,0
130,0
27,5
-0,5

c.        Data dianalisis untuk membandingkan perbedaan berat badan sebelum dan sesudah pemberian produk makanan X

e.        Pengolahan dengan SPSS
-          Masukkan datanya sesuai dengan tabel berikut dengan variabel 1 = Umur, JK (Jenis Kelamin), BB1 (Berat Badan Awal), TB (Tinggi Badan), BB2 (Berat Badan Akhir) dan Selisih (Selisih BB Awal dan Akhir)

No
Awal
Pasca
Selisih
Umur
JK
BB
TB
BB
1
9
2
27,0
127,0
27,0
0,0
2
9
1
30,0
130,0
31,0
1,0
3
10
2
17,5
133,0
18,0
0,5
4
9
2
26,0
128,0
25,5
-0,5
5
9
1
17,0
125,0
17,0
0,0
6
10
1
25,0
121,0
25,0
0,0
7
9
2
18,0
131,0
19,0
1,0
8
9
2
29,0
126,0
29,0
0,0
9
11
1
30,0
130,0
32,0
2,0
10
9
1
31,0
134,0
30,0
-1,0
11
9
2
28,0
131,5
28,0
0,0
12
10
2
16,5
120,5
18,0
1,5
13
9
1
27,0
134,0
27,0
0,0
14
9
2
25,0
128,0
25,0
0,0
15
10
1
26,0
133,0
26,0
0,0
16
9
2
18,0
127,0
20,0
2,0
17
9
1
17,5
126,0
17,5
0,0
18
9
2
17,0
131,5
18,0
1,0
19
10
2
26,0
127,0
28,0
2,0
20
10
2
26,0
134,0
26,0
0,0
21
11
1
34,0
129,0
34,0
0,0
22
10
2
18,0
134,0
18,0
0,0
23
10
1
28,0
130,0
27,5
-0,5

Aplikasi SPSS
-          Pilih Menu “Analyze” à “Compare Means” à “Paired-Samples T Test...”

-          Sehingga akan muncul jendela Uji Paired Samples T Test

-          Pilih variabel “BB1” kemudian “BB2” sehingga variabelnya masuk pada kolom “Current Selesctions” pada “Variable 1:” BB1 dan “Variable 2:” BB2

-          Tekan tanda Ø sehingga variabelnya masuk pada kolom “Paired Variables”

-          Pilih menu “OK”
f.      Semoga Bermanfaat

ARTIKEL TERKAIT:

Entri Populer