Kiranya judul diatas menjadi perhatian kita bersama-sama terutama bagi para isteri-isteri di rumah. Fenomena ini sudah bukan menjadi hal yang tabu dan harus di sembunyikan lagi. Berdasarkan berita yang dilangsir oleh detik.health.com, perilaku kaum adam yang mengunjungi tempat-tempat prostitusi sudah mulai menjamur pada kelompok masyarakat yang juga dipengaruhi oleh perubahan pola norma dalam masyarakat dan perubahan budaya yang diterapkan oleh masyarakat.
Pada kesempatan ini, saya tidak akan membahas jauh tentang perubahan pola kehidupan dan budaya dalam masyarakat. Yang perlu di simak adalah mengapa, pola perilaku kaum adam atau suami dari isteri-isteri di rumah meskipun adalah yang terbaik dan tercantik sekalipun namun masih tetap mengunjungi tempat prostitusi.
Hal ini terkait dengan ciri dan karakteristik dari individu yang juga terpangaruh atas kebutuhan dan perubahan pola kehidupan dalam masyarakat. Sehubungan dengan karakteristik dari kaum adam, mengunjungi prostitusi memiliki banyak alasan atau bisa dikatakan menjadi sebab. Mengunjungi adalah akibat sehingga pemicu sehingga individu melaksanakannya adalah sebab.
1. Kepuasan
Kepuasan di sini dimaksudkan dengan pemenuhan fantasi dan sensasi dalam bercinta atau berseks. Aspek ini mencakup 2 aspek yaitu fantasi dan sensasi. Dari aspek sensasi, terdapat sebagian kecil kaum adam menghendaki pengalaman seks yang baru terutama karena tidak bisa didapatkan oleh sang isteri. Dari aspek fantasi ini terkait dengan kebutuhan yang terlalu tinggi dalam pemenuhan hasrat seksnya dan ini juga telah menjadi salah satu bentuk perilaku yang menjadi perhatian dalam seksiologi dimana individu menghendaki pemenuhan kebutuhan seksualitas yang sangat tinggi.
2. Alasan Kebutuhan
Sex merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap makhluk namun karena kesalahan penafsiran dalam pemenuhan kebutuhan sehingga kaum adam memilih mengunjungi prostitusi. Kesepian seorang diri yang tidak biasanya merupakan salah satu yang menyebabkan hal ini terjadi. Keadaan ini terkait dengan keminderan individu ataupun rendahnya perhatian dari pasangan. Sehubungan dengan keminderan individu, berkaitan dengan keyakinan bahwa mereka tidak lebih baik dari orang lain seperti cacat fisik dan sebagainya sehingga terbesik dalam benak yang mempengaruhi psikologisnya.
3. Gaya Hidup
Sehubungan dengan gaya hidup, perilaku mengunjungi prostitusi terkait dengan perubahan pola kehidupan dalam masyarakat. Kebiasaan meniru kebudayaan baru sehingga aurat dipampangkan kesiapa saja. Pola informasi yang sangat terbuka juga menjadi andil terhadap perubahan gaya hidup. Sehubungan dengan hal tersebut, sehingga menghasilkan anggapan dalam masyarakat bahwa prostitusi sudah merupakan produk yang memerlukan konsumen. Berdasarkan anggapan tersebut sehingga seks yang menjadi kebutuhan dengan sendirinya harus dipenuhi meskipun dengan jalan mengunjungi prostitusi.
Ini merupakan pemahaman dan pendapat diri pribadi atas berita yang telah dimuat oleh detik.com per 28 April 2012. Bagaimana menurut pendapat anda tentang fenomena di atas. Silahkan tanggapannya.
Untuk mengecek kebenaran berita silahkan ke menu Update berita sekalian membaca informasi terbaru dari provider pemberitaan (jurnalistik).
ARTIKEL TERKAIT: