Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun 2005-2006
Pelayanan Antenatal merupakan salah satu manifestasi program Assesment Safe Motherhood dengan bantuan WHO, UNICEF dan UNDP, sejak tahun 1990-1991, sebagai upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia yang masih tinggi yaitu
307 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu indikator pelayanan antenatal yang terpenting adalah K4 yaitu kunjungan ke 4 ibu hamil pada trimester terakhir kehamilannya, yang menentukan kualitas pelayanan antenatal di suatu daerah. Kabupaten Cianjur, yang terletak di Jawa Barat, memiliki cakupan K4 63,88% pada tahun 2004 dan menempati peringkat ke 3 terendah setelah Kabupaten Indramayu sebesar 57,05% dan Kabupaten Tasikmalaya sebesar 62,99%. Desa Sukarame, yang merupakan salah satu desa dari 10 desa di wilayah Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, memiliki angka cakupan K4 terendah sepanjang tahun 2005 bila dibandingkan dengan desa-desa lainnya. Angka cakupan K4 Desa Sukarame berkisar antara 2,27% sampai 25,5%, jauh di bawah target Puskesmas sebesar 75% dan target nasional sebesar 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan K4 di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, tahun 2005-2006. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif – analitik dengan desain cross sectional dilakukan ter-hadap seluruh ibu bersalin di Desa Sukarame yang berjumlah 117 orang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan menggunakan Chi-square test. Hasil yang didapat setelah diuji menggunakan Chi-square test, ternyata faktor kehamilan, pendidikan, ekonomi, informasi dan rumor memiliki hubungan yang kuat (p<0.05) dengan rendahnya cakupan K4 di Desa Sukarame. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kehamilan, pendidikan, ekonomi, informasi dan rumor dengan rendahnya cakupan K4 di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur pada tahun 2005-2006 (p<0.05).
Kata kunci: K4, pelayanan antenatal
307 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu indikator pelayanan antenatal yang terpenting adalah K4 yaitu kunjungan ke 4 ibu hamil pada trimester terakhir kehamilannya, yang menentukan kualitas pelayanan antenatal di suatu daerah. Kabupaten Cianjur, yang terletak di Jawa Barat, memiliki cakupan K4 63,88% pada tahun 2004 dan menempati peringkat ke 3 terendah setelah Kabupaten Indramayu sebesar 57,05% dan Kabupaten Tasikmalaya sebesar 62,99%. Desa Sukarame, yang merupakan salah satu desa dari 10 desa di wilayah Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, memiliki angka cakupan K4 terendah sepanjang tahun 2005 bila dibandingkan dengan desa-desa lainnya. Angka cakupan K4 Desa Sukarame berkisar antara 2,27% sampai 25,5%, jauh di bawah target Puskesmas sebesar 75% dan target nasional sebesar 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan K4 di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, tahun 2005-2006. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif – analitik dengan desain cross sectional dilakukan ter-hadap seluruh ibu bersalin di Desa Sukarame yang berjumlah 117 orang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dan data dianalisis dengan menggunakan Chi-square test. Hasil yang didapat setelah diuji menggunakan Chi-square test, ternyata faktor kehamilan, pendidikan, ekonomi, informasi dan rumor memiliki hubungan yang kuat (p<0.05) dengan rendahnya cakupan K4 di Desa Sukarame. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kehamilan, pendidikan, ekonomi, informasi dan rumor dengan rendahnya cakupan K4 di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur pada tahun 2005-2006 (p<0.05).
Kata kunci: K4, pelayanan antenatal
Jangan lupa tinggalkan jejak lewat kofirmasi email atau like di facebook
ARTIKEL TERKAIT: