Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya (Hasibuan, 2000 : 241).

Menurut Nawawi (2001 : 37), pengertian sumber daya manusia dalam arti mikro di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan dapat dilihat dari tiga sudut :
  1. SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi/perusahaan yang dapat dihitung jumlahnya (kuantitatif)
  2. SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi/perusahaan. Setiap SDM berbeda-beda potensinya maka kontribusinya dalam bekerja untuk mengkonkritkan rencana operasional bisnis menjadi kegiatan bisnis tidak sama satu dengan lainnya.
  3. Manusia sebagai sumber daya adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan YME sebagai penggerak organisasi/perusahaan berbeda dengan sumber daya lainnya. Nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya mengharuskan sumber daya manusia diperlakukan secara berlebihan dengan sumber daya lainnya. Dalam nilai-nilai kemanusiaan itu terdapat potensi berupa keterampilan, keahlian dan kepribadian termasuk harga diri, sikap, motivasi, kebutuhan dan lain-lain yang mengharuskan dilakukan perencanaan SDM agar SDM yang dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Menurut Simamora (2004 ; 4), manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Manajemen SDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan pegawai, pengembangan pegawai, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi pegawai dan hubungan perburuhan yang mulus.
Dessler (1997 : 2) menulis bahwa manajemen SDM adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan dan penilaian.
Manajemen SDM yang efektif tidak terfokus pada kesalahan masa lalu atau catatan masa lalu yang mengesankan. Manajemen SDM melakukan aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk menyediakan bagi organisasi sekumpulan orang-orang yang terampil, dikembangkan dengan baik, termotivasi sehingga mereka dapat diandalkan sesuai kebutuhan organisasi untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.
Dessler (1997 : 29) mengemukakan bahwa manajemen SDM benar-benar merupakan bagian dari tanggungjawab setiap manajer lini. Tanggungjawab SDM ini mencakup penempatan orang yang benar pada jabatan tepat, pengorientasian, pelatihan dan pengkompensasian untuk meningkatkan kinerja jabatannya.
       

ARTIKEL TERKAIT:

Entri Populer