Robert L. Mothis dan John H. Jackson (2002:22) menyatakan bahwa penilaian kinerja (performance Apparaisal-PA) karyawan adalah masalah penting bagi seluruh perusahaan. Namun demikian, kinerja yang memuaskan tidak terjadi secara otomatis, dimana hal ini cenderung akan makin terjadi secara otomatis yang cenderung akan makin terjadi dengan menggunakan sistem penilaian manajemen yang baik. Sistem manajemen kinerja
(performance management system) terjadi dari proses untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kinerja para karyawan yang dipekerjakan.
(performance management system) terjadi dari proses untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kinerja para karyawan yang dipekerjakan.
Evaluasi kinerja atau penilaian prestasi karyawan yang dikemukakan Leon C. Mangginson (1981 : 310) dalam A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2000 ; 69) adalah sebagai berikut : ”Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya”
Selanjutnya Adrew E. Sikula ( 1981:2005) yang dikutip A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2000:69) mengemukakan bahwa ”penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran dan penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang ataupun sesuatu barang”. Berikut ini dikemukakan oleh Robert L.Mathin dan John H.Jackson (20002:77) keterkaitan antara strategi, akibat dan hasil organisasi yang menggambarkan bagaimana manajemen kinerja sebagai suatu bagian rangkaian antara strategi organisasi dengan hasilnya.
Standar penilain kerja kadangkala merupakan hubungan antara penghargaan yang diharapkan oleh karyawan dengan produktivitas yang dihasilkan mereka.
Evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Disamping itu, juga untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik dimasa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalan hal promosi jabatan atau penentuan imbalan.
ARTIKEL TERKAIT: