ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL OLEH BIDAN DI PUSKESMAS DI KABUPATEN PURBALINGGA
Cakupan indikator pelayanan KIA di Puskesmas Kabupaten Purbalingga dari tahun 2005 sampai tahun 2007 mengalami kenaikan. Di Kabupaten Purbalingga bidan yang bekerja di Puskesmas ada 66 Bidan. Semua puskesmas ada daftar tilik pelayanan antenatal yang digunakan sebagai
penilaian dalam pelayanan antenatal. Sedangkan standar pelayanan antenatal yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pelayanan antenatal baru 1 ( satu ) yang sudah baru satu Puskesmas. Berdasarkan survai pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan melalui wawancara kepada 5 ( lima ) orang bidan dan pengamatan pada saat pelayanan di Puskesmas didapatkan bahwa : Gambaran kualitas pelayanan ANC Puskesmas kabupaten Purbalingga masih belum sesuai standar. Kemampuan bidan masih kurang dibawah 75%.
penilaian dalam pelayanan antenatal. Sedangkan standar pelayanan antenatal yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pelayanan antenatal baru 1 ( satu ) yang sudah baru satu Puskesmas. Berdasarkan survai pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan melalui wawancara kepada 5 ( lima ) orang bidan dan pengamatan pada saat pelayanan di Puskesmas didapatkan bahwa : Gambaran kualitas pelayanan ANC Puskesmas kabupaten Purbalingga masih belum sesuai standar. Kemampuan bidan masih kurang dibawah 75%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kualitas Pelayanan Antenatal pada seluruh Puskesmas di Kabupaten Purbalingga. Untuk menganalisis pelaksanaan pelayanan antenatal tersebut, telah dilakukan penelitian Kualitatif di puskesmas dengan 17 informan yang terlibat dalam Pelaksanaan Pelayanan Antenatal. Responden utama 8 bidan, dan tri angulasi 8 kepala puskesmas dan 1 kepala seksi kesehatan keluarga.
Hasil Penelitian didapatkan bahwa semua bidan sudah pernah dilatih tentang pelayanan antanatal antara tahun 1995-1996. Informan mengetahui tujuan dan manfaat dari standar pelayanan antental, yaitu memudahkan pelayanan antental, bekerja sesuai aturan, bekerja sesuai standar, meningkatkan pelayanan dan pelayanan menjadi aman. Dari delapan informan tujuh informan belum patuh terhadap standar pelayanan antenatal, ada bagian yang belum dilaksanakan di antaranya penyuluhan, pengukuran panggul, dan patela reflek. Untuk sarana dan prasarana sudah lengkap dan sesuai standar, hasil pengamatan tentang sarana dan prasarana yang ada di puskesmas yang mendukung pelaksanaan pelayanan antenatal sudah lengkap, dan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat bidan melakukan pelayanan antenatal diperoleh hasil rata-rata keseluruhan 65,85%, masih di bawah standar yaitu 75%.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal, diharapkan Dinas Kesehatan perlu membentuk tim tingkat kabupaten untuk menyusun SOP pelayanan antenatal kemudian disosialisasikan dan dipantau pelaksanaanya, serta perlunya memberikan pelatihan kepada bidan tentang pelayanan antenatal, sehingga bidan bisa menerapkan pelaksanaan pelayanan antenatal sesuai dengan SOP, dan senantiasa melakukan evaluasi sehingga pelayanan menjadi berkualitas.
Tinggalkan email konfirmasi atau like di facebook
ARTIKEL TERKAIT: